OLEH : S. AZZUHRA SINAGA a.k.a ANGGI SINAGA
Ketika
semua orang berkata “aku merdeka”. Apa sebenarnya yang ada di benak mereka saat
itu? merasa banggakah? Bergemberikah?
Ketika
semua orang mengagung – agungkan kata merdeka, tahukah mereka apa makna
dibaliknya? Tahukah mereka apa yang sebenarnya ada di dalam satu kata itu?
Merdeka.
Mungkin satu kata ini langsung membuat kita berpikir tentang kata terbebas,
kebebasan, membebaskan. Memang benar, itu arti kata merdeka. Namun, bagi mereka
yang dengan sombongnya membanggakan kata- kata itu, apakah mereka tahu dengan
benar? Atau jangan – jangan mereka adalah orang – orang yang meneriakkan kata –
kata itu bukan karena mereka merdeka, namun karena itu adalah permohonan
mereka, jeritan mereka.
Aku
merasa bahwa kata merdeka itu adalah kata – kata yang begitu mencolok untuk
didengar bagi bangsa ini ketika bangsa ini bahkan tidak bisa membebaskan
dirinya dari setan di dalam dirinya. Setan yang selalu mengatakan bahwa kau
harus begini, kau harus begitu. Seolah – olah kaki, tangan, mata hidung,
telinga, hati di rantai dengan besi baja lunak, namun kita tidak tahu bahwa itu
lunak. Miris memang. Tapi itulah kenyataannya menurutku.
Bangsa
ini tidak bisa mengontrol nafsu setan yang ada di dalam dirinya sendiri.
Bahkan, ketika setan- setan dari bangsa lain berdatangan dan menyuarakan
keinginannya, dengan bangganya bangsa ini mengatakan itu suatu berkah.
Berkah
apanya?
Oh.
Hanya karena setan dari bangsa lain itu berkata bahwa kita adalah teman, sesama
teman harus saling menolong. Sehingga kita juga berkata. Ya. Itu benar.
Itu
bodoh sekali.
Itu
hanyalah permainan setan yang ada pada diri bangsa ini. tentu saja mereka
teman, mereka adalah sesama setan.
Hei
bangsa Indonesia? Merdekakah kalian setelah tahu setan – setan yang melingkupi
kalian? Apa sebenarnya makna merdeka itu bagi kalian?
Kita
ini adalah bangsa yang bahkan tidak percaya diri dengan bangsa ini, bagaimana
kita menjeritkan kata merdeka? Kita bangsa yang tidak pernah percaya bahwa
bangsa ini mampu, bahwa bangsa ini adalah bangsa yang bisa berdiri sendiri.
Kita tidak pernah percaya itu.
Yang
kita percayai adalah semua hal yang berkaitan dengan bangsa lain. Kita lebih
percaya diri ketika kita menggunakan barang dari bangsa lain, namun berjalan di
lorong yang sepi ketika kita memakai barang dari bangsa ini?
Apakah
itu yang disebut merdeka? Bebaskah kita?
Bagaimana
kita bisa bebas? Bangsa lain mendominasi bangsa ini. Bangsa lain terus ada di
dalam bangsa ini dengan mengangkat kepalanya seperti ini adalah bangsanya. Ini
yang kalian sebut merdeka? Konyol!
“
hei kau, kita itu merdeka karena kita lepas dari para penjajah?” ujarmu
kepadaku kemudian. Ya. Ya. Ya. Itu memang benar. Penjajahan memang adalah
rantai yang terlihat oleh mata. Itu jelas. Kalau kita berhasil lepas dari
jeratan itu kita memang terlihat bebas. Tapi penjajah tidak sebodoh itu. kau
pikir dia akan terus menggunakan rantai yang seiring dengan waktu menjadi
berkarat, dan bau karat itu tercium dimana- mana. Lupakah kalian tentang setan?
Setan itu pintar.
Setan
berkata “ hei kau penjajah, jangan terus kau gunakan rantai berkarat itu,
semakin lama orang yang kau jajah itu akan tahu kalau rantai itu berkarat dan
mereka akan dengan mudahnya melepaskan diri. Pasanglah rantai baja yang sangat
tipis dibadan mereka saat mereka tidur akibat lelahnya hari yang mereka jalani.
Biarkan rantai it uterus mengikat mereka tanpa mereka sadari. Aku pastikan
mereka akan terus dalm genggamanmu. Biarkan mereka berpikir, mereka telah
merdeka. Dan berdamailah dengan mereka. Sesungguhnya karena semangat mereka
dari keberhasilan mereka membebasan diri, mereka akan terus membanggakan diri
mereka karena itu. disitulah saatnya kamu menggunakan rantai tipi situ. Aku
akan membantumu. Aku akan mendatangkan setan – setan lain agar mereka menjadi
parasit dihati mereka.”
Konyol
bukan? Yah itu kata – kataku. Ketika kalian menjeritkan kata merdeka, ketika
itu ada cahaya redup dari rantai tipis yang mengikat tubuh kalian menyala.
Kalian hanya perlu menurunkan pandangan kebawah ketika kalian mengucapkan kata
merdeka, maka kalian akan tahu cahaya itu. dan kalian menjadi sadar. Aku
berharap aku, kau, dan bangsa ini bisa lepas dari rantai itu. sehingga ketika
kita menyebut kata merdeka, kita dengan leluasa menyebutnya seperti seharusnya.
0 komentar:
Posting Komentar