Pages

Subscribe:

Jumat, 13 Juni 2014

Ketika Semua Orang Berkata “Aku Merdeka”







OLEH : S. AZZUHRA SINAGA a.k.a ANGGI SINAGA


Ketika semua orang berkata “aku merdeka”. Apa sebenarnya yang ada di benak mereka saat itu? merasa banggakah? Bergemberikah?
Ketika semua orang mengagung – agungkan kata merdeka, tahukah mereka apa makna dibaliknya? Tahukah mereka apa yang sebenarnya ada di dalam satu kata itu?
Merdeka. Mungkin satu kata ini langsung membuat kita berpikir tentang kata terbebas, kebebasan, membebaskan. Memang benar, itu arti kata merdeka. Namun, bagi mereka yang dengan sombongnya membanggakan kata- kata itu, apakah mereka tahu dengan benar? Atau jangan – jangan mereka adalah orang – orang yang meneriakkan kata – kata itu bukan karena mereka merdeka, namun karena itu adalah permohonan mereka, jeritan mereka.
Aku merasa bahwa kata merdeka itu adalah kata – kata yang begitu mencolok untuk didengar bagi bangsa ini ketika bangsa ini bahkan tidak bisa membebaskan dirinya dari setan di dalam dirinya. Setan yang selalu mengatakan bahwa kau harus begini, kau harus begitu. Seolah – olah kaki, tangan, mata hidung, telinga, hati di rantai dengan besi baja lunak, namun kita tidak tahu bahwa itu lunak. Miris memang. Tapi itulah kenyataannya menurutku.
Bangsa ini tidak bisa mengontrol nafsu setan yang ada di dalam dirinya sendiri. Bahkan, ketika setan- setan dari bangsa lain berdatangan dan menyuarakan keinginannya, dengan bangganya bangsa ini mengatakan itu suatu berkah.
Berkah apanya?
Oh. Hanya karena setan dari bangsa lain itu berkata bahwa kita adalah teman, sesama teman harus saling menolong. Sehingga kita juga berkata. Ya. Itu benar.
Itu bodoh sekali.
Itu hanyalah permainan setan yang ada pada diri bangsa ini. tentu saja mereka teman, mereka adalah sesama setan.
Hei bangsa Indonesia? Merdekakah kalian setelah tahu setan – setan yang melingkupi kalian? Apa sebenarnya makna merdeka itu bagi kalian?
Kita ini adalah bangsa yang bahkan tidak percaya diri dengan bangsa ini, bagaimana kita menjeritkan kata merdeka? Kita bangsa yang tidak pernah percaya bahwa bangsa ini mampu, bahwa bangsa ini adalah bangsa yang bisa berdiri sendiri. Kita tidak pernah percaya itu.
Yang kita percayai adalah semua hal yang berkaitan dengan bangsa lain. Kita lebih percaya diri ketika kita menggunakan barang dari bangsa lain, namun berjalan di lorong yang sepi ketika kita memakai barang dari bangsa ini?
Apakah itu yang disebut merdeka? Bebaskah kita?
Bagaimana kita bisa bebas? Bangsa lain mendominasi bangsa ini. Bangsa lain terus ada di dalam bangsa ini dengan mengangkat kepalanya seperti ini adalah bangsanya. Ini yang kalian sebut merdeka? Konyol!
“ hei kau, kita itu merdeka karena kita lepas dari para penjajah?” ujarmu kepadaku kemudian. Ya. Ya. Ya. Itu memang benar. Penjajahan memang adalah rantai yang terlihat oleh mata. Itu jelas. Kalau kita berhasil lepas dari jeratan itu kita memang terlihat bebas. Tapi penjajah tidak sebodoh itu. kau pikir dia akan terus menggunakan rantai yang seiring dengan waktu menjadi berkarat, dan bau karat itu tercium dimana- mana. Lupakah kalian tentang setan? Setan itu pintar.
Setan berkata “ hei kau penjajah, jangan terus kau gunakan rantai berkarat itu, semakin lama orang yang kau jajah itu akan tahu kalau rantai itu berkarat dan mereka akan dengan mudahnya melepaskan diri. Pasanglah rantai baja yang sangat tipis dibadan mereka saat mereka tidur akibat lelahnya hari yang mereka jalani. Biarkan rantai it uterus mengikat mereka tanpa mereka sadari. Aku pastikan mereka akan terus dalm genggamanmu. Biarkan mereka berpikir, mereka telah merdeka. Dan berdamailah dengan mereka. Sesungguhnya karena semangat mereka dari keberhasilan mereka membebasan diri, mereka akan terus membanggakan diri mereka karena itu. disitulah saatnya kamu menggunakan rantai tipi situ. Aku akan membantumu. Aku akan mendatangkan setan – setan lain agar mereka menjadi parasit dihati mereka.”
Konyol bukan? Yah itu kata – kataku. Ketika kalian menjeritkan kata merdeka, ketika itu ada cahaya redup dari rantai tipis yang mengikat tubuh kalian menyala. Kalian hanya perlu menurunkan pandangan kebawah ketika kalian mengucapkan kata merdeka, maka kalian akan tahu cahaya itu. dan kalian menjadi sadar. Aku berharap aku, kau, dan bangsa ini bisa lepas dari rantai itu. sehingga ketika kita menyebut kata merdeka, kita dengan leluasa menyebutnya seperti seharusnya.

0 komentar:

Posting Komentar