Pages

Subscribe:

Minggu, 15 Juni 2014

Apakah Tetap Mawar?

Oleh : Paisal Salman Alparidji

Sore itu aku putuskan untuk berjalan-jalan ke taman kota, sekedar santai dan menyelingkuhi hirukpikuk kehidupan kota yang membosankan. Setelah merasa cukup melihat-lihat keadaan sekitar, aku memutuskan duduk di salah satu bangku di sudut taman. Sengaja aku pilih bagian sudut, bunga warna-warni nan segar berhasil menarik perhatianku. Di setiap sudut mahkotanya masih tampak basah, bekas hujan tadi pagi yang belum hilang. Batangnya bulat dan penuh dengan duri.

Aku tahu nama bunga yang ada dibelakangku, namun aku menolak untuk menyebutnya. Bunga yang selalu menjajikan keindahan, lambang cinta abadi dan romantisme. Warnanya yang indah adalah representasi dari manis dan indahnya kisah percintaan, tapi jika terlalu terbuai dengan keindahannya tentu akan terluka karena durinya. Walaupun kadang dalam kisahku lebih banyak durinya, heuheu.`
Takdirnya memang sudah jelas, terlahir kedunia sebagai makhluk hidup. Lebih tepatnya lagi sebagai tanaman, Lebih khususnya lagi sebagai bunga. Dan entah bagaimana ceritanya hingga makhluk hidup yang bernama manusia memberimu nama mawar, aku tak tahu persis bagaimana ceritanya. Tapi jika aku sebut dengan nama lain apakah wujudmu berubah? Atau duri di batangmu itu hilang?

***
Apalah arti sebuah nama ya kan? 
Bukankah mawar tetap mawar walaupun dengan nama yang berbeda?
Apakah Paisal akan sama dengan Faisal? Atau Alparidji akan berbeda dengan Alfarisi?
***

Tidak perlu ada yang disesali dari nama, toh saat terlahir ke dunia tidak bisa mentukan akan terlahir dengan nama apa atau dari suku mana. Sambil memetik bunga mawar berwarna merah aku beranjak dari tempat dudukku dan bergegas pulang ke rumah dengan motor matic kesayanganku.

Yogyakarta, 11 Mei 2014

2 komentar: